Jumat, 18 Maret 2011

Blogku berubah menjadi Trotoar....


Hidup senantiasa bergulir cepat...seiring waktu yang terus berjalan, tanpa ada satu orang pun atau bahkan satu malaikat pun yang menghentikan. Seiring waktu pikiran manusia pun terus berubah, juga pikiranku, yang selalu mendambakan segala sesuatunya menjadi semakin baik. Baik untuk diriku, diri orang lain, diri mahluk lain, agar semua merasa aman dan tidak saling menganggu, maka "Rina's Diary" berubah menjadi "Trotoar".

Sebagai area berkumpul, dan berjalan maju tanpa saling menganggu & tidak terganggu (terutama kena serempet kendaraan yang lajunya lebih kencang). Bahkan kita akan bisa mengamati beragam hal tanpa merusak ruang privat orang lain. Dari trotoarlah kita mampu menghentikan bus yang akan mengantar kita ke lokasi tujuan kita selanjutnya, mengamati sekitar kita dengan lebih leluasa, menanyakan alamat yang kita tuju kepada orang lain tanpa harus menghentikan kendaraan yang lewat, menjual dagangan, ngamen jika ada yang berminat mendengarkan, dan seterusnya....
Trotoar sebagai ruang publik untuk kita lalui bersama.

Semakin tinggi peradaban bangsa di suatu negara, semakin banyak dan luas trotoar yang akan dibangun di sana...dan fungsinya utamanya adalah untuk pejalan kaki yang terus bergerak melangkah maju, bukan untuk parkir, bukan untuk nongkrong, bukan untuk area dagang hingga pejalan kaki tak bisa lewat. Bisa siy...untuk dagang, tapi sifatnya sementara dan tidak menganggu orang yang lewat. Jadi jangan berdagang di trotoar yang sempit...bisa-bisa jalan kaki juga kena macet.... Mari kita menyusuri "Trotoar" yang indah ini................

Rabu, 02 Maret 2011

KEMISKINAN DAN KEGAGALAN


Apa kabar semua.....??? Semoga semua baik-baik saja...sehat...karena di negara ini sekarang kita itu tidak boleh sakit. Tau ngga kenapa ?? ya ... benar, karena kalau sakit apalagi kalau harus ke dokter biayanya mahal...belum lagio obatnya lebih mahal lagi. Nah, jadi kalau kita ketemuan atau bertegur sapa di dunia maya pun kita wajib untuk saling mendoakan supaya kita sehat.

Tau khan kalau sekarang ini tidak hanya semua serba mahal, tapi juga sudah pakai bonus, yaitu.. bonus "makan hati" yah..benar, bonus makan hatinya masing-masing alias sakit hati !!
Jadi berhati-hatilah dalam mengarungi hidup sekarang ini, karena selain banyak yang bikin kita kesal dan sakit hati alias makan hati, juga bahkan jebakan masuk neraka. Udah pernah tahu khan bagaimana label janji surga pada suatu kegiatan ibadah, namun jika kita jalani maka kita akan beresiko tinggi masuk neraka ?? Salahsatunya yang sudah jelas-jelas banyak yang terjebak di negara ini adalah Naik Haji dengan biaya dana hasil korupsi. Ih...mengerikan...alih-alih dapat pahala, eh... malah neraka sudah siap menunggu ketika ajal tiba, amit-amit....jangan sampe... lupa diri seperti itu.

Bicara mengenai semua yang serba mahal, bicara mengenai KEMISKINAN. Rasanya kita sudah sangat sering dengar. Apa sih, sebetulnya Kemiskinan itu ???...... apakah betul yang dinamakan miskin itu adalah selalu tidak punya uang ????

Rasanya kita patut mencari logika dan pemahaman utuh tentang kemiskinan, karena jangan sampai negara ini lagi-lagi jadi bulan-bulanan pihak lain yang ingin mengambil keuntungan dengan mengatakan bahwa rakyat negara ini sangat banyak yang miskin dan perlu dibantu. Lalu ketika semua pengambil kebijakan di negara ini punya pemikiran bahwa kemiskinan itu harus ditanggulangi dan dihapuskan dengan memberikan sebanyak-banyaknya materi, baik bantuan dana atau sarana prasarana sesuai kebutuhan masyarakat, maka di situlah kesempatan pihak ketiga tersebut menguyur negara ini dengan bertrilyunan lebih dana yang dikatakan bantuan, padahal dana jeratan alias dana utang.

Sang pengambil kebijakan merasa bahwa tindakannya dengan mengakses sangat banyak utang adalah tepat, maka di sisi lain sebenarnya kemiskinan tersebut sedang berjalan untuk semakin sempurna. Ya... rakyat ini tidak hanya miskin secara materi, namun juga menjadi miskin kreatifitas, miskin motivasi, hingga miskin percaya diri. Mereka menjadi merasa tak akan mampu bangkit membangun sarana prasarana, merealisasikan beragam jenis kebutuhan, melakukan pertemuan untuk mengagas masa depan mereka sendiri, tanpa bantuan upah harian atau biaya transport ke tempat pertemuan.

Sungguh bangsa ini sangat tak pernah mensyukuri apa yang ada di negara yang subur dan siap untuk diolah ini, justru menjadi sangat...sangat.... malas untuk hanya sekedar mencangkul tanah mereka sendiri. Oh...betapa manjanya manusia di negara ini. Apakah pernah orang malas itu berhasil ???... Tentunya bangsa yang terdiri dari orang-orang malas itu akan gagal, dan lalu akan disebut NEGARA GAGAL.....

Lencana Facebook